Mengarungi mitos dari sebuah karya seni rupa lagu

Nur Samsul Fajri - R4i
(202146500735) 


Sleeping With Sirens - A Trophy Father's Trophy Son



ini adalah lagu seorang anak yang kehilangan bapaknya, broken home, sedih, kangen bapaknya, nyesel-nyesel nggak jelas, merasa bersalah atas kehilangan bapaknya sampe putus asa gitu. Yah, begitulah yang gue rasain waktu dengerin setiap lirik lagu ini.

Bukan cuma anak yang broken home aja yang bisa ngerasain feeling lagu ini, tapi siapa aja yang lagi mellow pastinya akan merasakan gimana lagu ini menggores-gores hati ,hehe. Ya, gimana nggak menggores-gores hati? Coba deh perhatiin quote yang satu ini

“Why are you walking away?
Was it something I did?
Did I make a mistake cause
I'm trying to deal with the pain”

Gimana tuh? Udah kehilangan... nyalahin diri sendiri pula. Yah, kadang bisa juga ada sesuatu yang nggak berkenan dari kita bikin orang tua kita jengkel, tapi kalo sampe pergi itu sesuatu. Ya, perasaan empati gue muncul pas dengerin bagian itu.

Lagu ini sendiri juga punya cerita di belakangnya. 
Yaitu, Waktu Kellin Quinn masih muda ayahnya pergi dari keluarganya. Sekarang vokalis Sleeping With Sirens itu adalah seorang ayah untuk seorang anak kandungnya dan ayah tiri untuk dua anak istrinya dari pernikahan sebelumnya. Jadi, meskipun ini bukanlah sebuah lagu yang dikhususkan untuk masa kecil Kellin sendiri, ketika ia menulis tentang seorang ayah yang meninggalkan anak-anaknya, dia tahu bagaimana rasanya. Dia menjelaskan kepada Kerrang! Magazine: “Ketika kau harus melihat orang lain – terutama seorang anak – memiliki kekecewaan yang sama denganmu, sebelumnya. Itu membuka kembali perasaan yang selama ini tidak kurasakan dan aku benar-benar ingin menulis tentangnya. Aku benar-benar ingin menulis sesuatu yang nyata.”

Ya memang Ayah bagi anak adalah sosok yang sangat penting untuk membimbing arah kehidupan dan memberi tahu cara menyelesaikan berbagai masalah di kehidupan yang keras ini, dll. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review 20 Jurnal

Simpulan isi presentasi pada channel Youtube ISI Surakarta oleh Pandu Pramudita.